Grayling Arktik: Adaptasi, Ekologi, dan Upaya Konservasi
Grayling Arktik (Thymallus arcticus) adalah spesies ikan air tawar yang dikenal karena kemampuan beradaptasinya terhadap berbagai bentuk sejarah kehidupan. Ini termasuk populasi fluvial yang hidup dan bertelur di sungai, populasi https://thefishtalemarina.com/ lacustrine yang hidup dan bertelur di danau, dan populasi potamodromous yang hidup di danau tetapi bertelur di sungai anak sungai.
Habitat dan Diet
Terutama ditemukan di perairan dingin, grayling Arktik menghuni sungai dan danau berukuran sedang hingga besar, bermigrasi ke sungai berbatu untuk berkembang biak. Ikan ini omnivora, dengan makanan yang terdiri dari krustasea, serangga, larva serangga, dan telur ikan. Saat mereka tumbuh lebih besar, grayling Arktik menjadi piscivora, sementara ikan yang lebih muda terutama memakan zooplankton dan larva serangga.
Reproduksi dan Pemijahan
Pemijahan terjadi selama musim semi ketika grayling Arktik dewasa pindah ke daerah dangkal sungai dengan substrat pasir halus dan arus sedang. Grayling jantan adalah betina teritorial dan pelabukan dengan memamerkan sirip punggung berwarna-warni. Sirip juga membantu menahan betina reseptif di tempatnya selama pelepasan milt dan roe. Tidak seperti beberapa spesies ikan, grayling Arktik adalah nonpenjaga, yang berarti telur dibiarkan bercampur dengan substrat. Meskipun grayling tidak menggali sarang, pacaran energik mereka mengaduk bahan halus yang menutupi telur. Telur yang dibuahi (zigot) berukuran kecil—berdiameter sekitar 3 mm—dan menetas setelah dua hingga tiga minggu. Setelah menetas, embrio tetap berada di substrat sampai kuning telurnya diserap sepenuhnya, muncul dengan panjang 12 hingga 18 mm. Pada tahap ini, mereka membentuk beting di dekat tepi sungai. Remaja tumbuh dengan cepat selama dua tahun pertama kehidupan mereka.
Status Populasi dan Konservasi
Sementara populasi grayling Arktik umumnya aman di seluruh jangkauannya, beberapa populasi di bagian selatan distribusi aslinya telah punah. Meskipun demikian, spesies ini tetap tersebar luas di banyak wilayah dan tidak terdaftar sebagai terancam punah dalam Daftar Merah IUCN.
Salah satu populasi terkenal, grayling fluvial di lembah Sungai Missouri bagian atas, pernah dianggap sebagai prioritas tinggi untuk didaftarkan di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah AS (ESA). Populasi paling selatan yang unik ini telah punah dari sebagian besar jangkauan sejarahnya, kecuali daerah aliran sungai Big Hole. Menanggapi penurunan ini, Dinas Ikan dan Margasatwa AS (FWS) menerapkan “Perjanjian Konservasi Kandidat dengan Jaminan” (CCAA). Perjanjian ini melindungi pemilik tanah yang bekerja sama dari penuntutan berdasarkan klausul “pengambilan” ESA, asalkan mereka memenuhi kewajiban restorasi khusus untuk membantu memulihkan populasi. Pada tahun 2014, FWS memutuskan untuk tidak mendaftarkan grayling Arktik di bawah ESA, mengutip keberhasilan CCAA dan upaya konservasi yang sedang berlangsung.
Kesimpulan
Grayling Arktik tetap menjadi spesies yang penting secara ekologis, yang dikenal karena kemampuan beradaptasi dan perannya dalam ekosistem perairan. Meskipun beberapa populasi menghadapi tantangan, inisiatif konservasi yang sedang berlangsung, terutama di cekungan Sungai Missouri bagian atas, telah membantu menstabilkan spesies tersebut. Dengan upaya berkelanjutan, kelangsungan hidup jangka panjang grayling Arktik di seluruh jangkauannya tampaknya aman.