Indonesia, Restaurant Indonesia Pertama Berdiri di Prancis
Ada di salah satunya area paling tua di Paris, Restaurant Indonesia yang ini memang berlainan dari restaurant yang lain. Dengan dekor sejumlah hiasan pattersonharvestbuffet.com Indonesia sederhana tetapi berkualitas dan menggenggam tegar cita-rasa masakan yang autentik. Surat Dunia menjumpai anak dari salah satunya pendiri restaurant ini di Paris. Berikut interviu dengan Anita Sobron penerus restaurant Indonesia.
Surat Dunia tiba jam makan siang disongsong oleh Anita Sobron dan pegawainya. Senyuman ramah langsung menghias mereka. Perkedel daging dan Nasi Goreng Sate jadi opsi Surat Dunia untuk mencicip sajian makan siang dengan emping goreng sebagai makanan gurih pengiringnya.
Surat Dunia : Bagaimana awal awalnya restaurant ini dapat dibuat? Dan gagasan untuk membuat restaurant ini karena apa ?
Anita Sobron (AS) : Sebelumnya karena waktu itu pada tahun 1982 ayah saya bersama sejumlah temannya yang pindah ke Prancis harus berpikiran untuk cari nafkah hidup. Dari sisi umur yang tidak muda kembali akan susah untuk mendapatkan tugas, dan sisi bahasa permasalahan yang masih sama. Jadilah ayah dan beberapa temannya dengan system koperasi bersama buka restaurant ini, apalagi waktu itu memang tidak ada restaurant Indonesia. Dan tahun 1982 tersebut restaurant Indonesia dibuat oleh empat orang Indonesia dan empat orang Prancis bersama.
SD : Jadi mulai dari 1982 restaurant ini tetap dapat bertahan dan mendapatkan referensi dan komentar positif dari banyak client di beberapa media, termasuk media sosial. Apa yang membuat restaurant ini bisa pantas memperolehnya?
AS : Saya mengakui menjaga ialah hal yang paling susah, karena kita harus tahu apa yang orang Prancis gemari dan memang sampai saat ini 90 % beberapa tamu kami ialah orang Prancis dan umumnya ialah berlangganan setia.
Menurut saya, emm ini ialah yang saya peroleh dari beberapa tamu terutama client setia kami ya, jika restaurant kami ini cita-rasanya sangat autentik. Mereka yang dulu pernah ada di Indonesia contohnya, akan mengatakan bila masakan yang mereka makan di sini sama rasanya sama yang mereka makan di Indonesia. Kami memang sebelumnya tidak pernah kikir ya jika masalah bumbu, karena buat kami menjaga cita-rasa masakan Indonesia itu sangat penting.
Misalnya nasi goreng. Pada intinya nasi goreng di Indonesia itu kan memang cukup agak pedas. Nach di sini kami bikin yang masih sama . Maka tidak kita membuat menjadi manis, karena takut tidak pas dengan lidah eropa, demikian dengan rendang, rendang kami cukup pedas ya meskipun tidak sepedas seperti pedasnya orang padang kali ya? Tetapi kami tidak takut untuk menyuguhkan ini ke client kami. Bahkan juga, jika memang bumbu harus diulek ya kita ulek, disangrai, ya kita sangrai. Pokoknya untuk kami kualitas itu jadi kunci khusus kami untuk memberikan kepuasan tamu.