Netanyahu Makin Keras, Meminta Hamas Dihancurkan Demi Ketenteraman
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sudah bersumpah untuk terus berperang di Gaza sampai Hamas hancur. Ia bahkan menyanggah seruan global untuk menjalankan gencatan senjata.
Netanyahu, yang mengunjungi pasukan Israel di Gaza utara pada Senin, mengatakan terhadap anggota parlemen dari Partai Likud bahwa perang masih jauh dari selesai. Ia menolak apa yang disebut sebagai theklabel.com spekulasi media bahwa pemerintahnya mungkin akan menghentikan pertempuran hal yang demikian.
“Kami tak akan stop. Perang akan terus berlanjut sampai akhir, sampai kami menyelesaikannya, tak kurang dari itu,” kata Netanyahu, seperti dikutip Reuters.
Netanyahu juga mengatakan Israel tak akan berhasil membebaskan sisa sandera yang dibendung oleh Hamas tanpa menggunakan tekanan militer.
Dalam sebuah opini di Wall Street Journal pada Senin, Netanyahu menegaskan kembali tiga prasyarat penentraman: Hamas wajib dihancurkan, Gaza wajib didemiliterisasi, dan masyarakat Palestina wajib dideradikalisasi.
Sebagai pembalasan terhadap Hamas atas serangan lintas batas yang mematikan pada 7 Oktober, Israel memperoleh tekanan dari sekutu terdekatnya, Amerika Serikat (AS), untuk mengalihkan operasi di Gaza ke fase intensitas yang lebih rendah dan mengurangi kematian warga sipil.
Pada Selasa pagi, warga Palestina melaporkan beberapa serangan udara https://www.eutic.org/ di dekat Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza selatan.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan tujuh orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di lingkungan Al-Amal di Khan Younis.
Warga Palestina berduka atas lebih dari 100 orang yang berdasarkan para pejabat kesehatan Gaza tewas dalam serangan udara Israel pada Minggu malam, salah satu malam paling mematikan dalam pertempuran 11 pekan antara Israel dan Hamas.
Pada sebuah pemakaman di Gaza, barisan pelayat Palestina meraba kain kafan putih yang membungkus tubuh sedikitnya 70 orang yang berdasarkan pejabat kesehatan Palestina tewas dampak serangan udara yang menghantam Maghazi di tengah trek hal yang demikian.
Sampai kini hampir 20.700 warga Gaza sudah terbunuh, termasuk 250 orang dalam 24 jam terakhir, berdasarkan pihak berwenang di Gaza yang diatur Hamas.