Опубликовано

Misal: pada Kongres Pemuda II (28 Okt 1928) yang menghasilkan Deklarasi Sumpah Pemuda sesungguhnya

Sebelum Omjay menjawab, sudah ada Kang Asep Kambali (sejarawan terkenal Indonesia) yang memberikan jawaban. Isinya sangat bagus dan mohon izin omjay bagikan di kompasiana.

Yth. Ndoro, dkk., yang lebih mengerikan adalah jika sistem open AI yang dirancang/dibuat/disetting berisi narasi sejarah yang diputarbalikan/digunakan untuk kepentingan tertentu yang bertujuan negatif, mengadu domba/memecah belah bangsa/negara. Ini bakal bahaya banget.

Misal: pada Kongres Pemuda II (28 Okt 1928) yang menghasilkan Deklarasi Sumpah Pemuda sesungguhnya terdapat kontribusi anak2 muda dari berbagai bangsa di Nusantara, termasuk etnis Tionghoa dan etnis Arab.

Nah untuk kepentingan kelompok tertentu, bisa saja sejarah tersebut diubah narasinya, bahwa yang berperan di Sumpah Pemuda ya kelompok mereka saja.

Atau contoh lain, soal Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura yang bernama asli Thomas Matulessy. Kemudian ada salah satu pemuka agama yang menyebarkan narasi yang keliru bahwa bocoran slot gacor Pattimura sebenarnya bernama Ahmad Lussy, ia beragama Islam dan namanya diganti karena ada upaya kristenisasi di Ambon.

Celaka gak?

Ada Kegentingan yang Memaksa Dalam Penerbitan Perppu Cipta Kerja

Penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja, pada Jumat (30/12/22) di pekan terakhir tahun 2022 lalu mengundang polemik di tengah masyarakat.

Sebagian diantara para pandit Hukum Tata Negara menyebutkan bahwa Pemerintah sudah berlaku semena-mena dengan memberlakukan Perppu tersebut.