Опубликовано

Jajanan Paling Populer di Dunia

Kenyataan bahwa döner kebab (daging diiris tipis yang dibakar secara vertikal, dibungkus dengan roti pita, dan ditaburi salad) lebih populer dari Currywurst dan Bratwurst di ranah kuliner cepat saji Jerman merupakan penanda betapa besar pengaruh ekonomi dan budaya kaum imigran Turki di masyarakat Jerman.

kebab, jerman

Kadir Nurman dan Mehmet Aygun adalah dua figur yang bertanggung jawab atas kehadiran döner Casino Terpercaya di Berlin hampir 50 tahun lalu. Keduanya adalah bagian dari Gastarbeiter, kaum pekerja dari Eropa selatan dan Eropa timur yang sengaja didatangkan usai Perang Dunia II untuk membangkitkan perekonomian Jerman Barat.

Bisnis döner kebab yang dijalankan Aygun dan Nurman berkembang pesat dan banyak ditiru pendatang asal Turki lainnya. Seiring waktu, putaran uang jajanan itu mencapai empat miliar euro atau Rp56,3 triliun di Jerman. Jika dihitung per hari, sebanyak 400 ton daging dihabiskan untuk döner kebab.

Berdasarkan data ATDiD, ada sebanyak 40.000 kios kebab di seantero Jerman. Dari jumlah itu, sebanyak 4.000 kios di antaranya berada di Berlin—lebih banyak dari jumlah kios kebab di Istanbul, Turki, menurut situs Visit Berlin.

Lantaran döner kebab makin populer, isiannya kini sangat beragam. Selain irisan daging sapi yang pertama kali diciptakan Nurman, döner kebab sekarang berisi ayam, domba, dan kalkun. Rotinya pun tak hanya roti pita, tapi juga ada lembaran tipis tortilla atau durum kebab yang justru populer di Indonesia.

“Berbagai variasi seperti iskender kebab (daging domba bakar yang diiris tipis, dilumuri saus tomat, mentega domba, dan yogurt, serta dibungkus roti pita), adana kebab (cacahan daging domba bakar yang disajikan seperti sate yang menggunakan tusuk besi), dan koefte (bakso daging dengan bumbu parsley dan mint) juga menjadi populer bagi pelanggan,” kata Evren Demircan, salah satu pemilik World Kebap di Stuttgart.

Saya menilai warga asal Turki benar-benar sukses menjaga orisinalitas kuliner tersebut dan pada saat bersamaan beradaptasi pada dunia kuliner yang kompetitif serta terus berkembang. Sebagai kelompok etnis non-Jerman terbesar di Jerman (komunitas warga asal Turki terbesar di luar Turki ada di Berlin), döner kebab mereka berfungsi sebagai wahana yang tidak hanya berperan penting bagi ekonomi dan memuaskan selera penduduk setempat, tapi juga berfungsi sebagai pengikat dua kebudayaan yang berbeda.

Bagi banyak imigran Turki, döner kebab mewakili peluang. Dan meski setelah hampir lima dekade dan beberapa generasi untuk menjaga kuliner döner kebab tetap hidup, para perintisnya tak pernah dilupakan.

“Tentu saja, kami berterima kasih kepada Kadir dan Mehmet. Mereka tidak hanya menciptakan kebab, tapi juga meletakkan dasar bagi industri kebab serta penghidupan banyak orang. Banyak industri yang mengambil untung dari penjualan döner,” tandas Demircan.